Konsep, Tujuan dan Ruang Lingkup Corporate Governance

Konsep Corporate Governance

Menurut Effendi (2016) implementasi corporate governance di perusahaan sebagai sebuah sistem dapat menggunakan pendekatan Model 7s dari Mc Kinsey, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Model ini terdiri dari 2 (dua) aspek yang merupakan dasar atau fondasi untuk
menetapkan mekanisme corporate governance sabagai sebuah sistem, sebagai
berikut:

  1. Aspek keras (hard component)
    a. Strategy (strategi), merupakan rencana organisasi dalam memanfaatkan sumber
    daya untuk mencapai tujuan organisasi.
    b. Structure (struktur), merupakan cara unit organisasi berhubungan satu sama
    yang lain.
    c. System (sistem), merupakan langkah atau mekanisme yang dilakukan oleh manajemen puncak dan personel lainnya dalam organisasi untuk mecapai
    tujuan organisasi
  2. Aspek lunak (soft component)
    a. Skill (kecakapan), merupakan kemampuan khusus dari menajemen puncak dan
    personel lainnya dalam organisasi secara keseluruhan untuk membentuk
    kompetisi perusahaan.
    b. Style (gaya kepemimpinan), merupakan gaya kepemimpinan manajemen
    puncak untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi.
    c. Staff (staf), merupakan bekerja sama dari manajemen puncak dan personel
    lainnya.
    d. Shared value (nilai-nilai perusahaan), merupakan nilai-nilai yang dipegang
    oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan yang membentuk
    perilaku anggota organisasi.

Tujuan Corporate Governance

Menurut Sutojo dan Aldridge dalam Kusmayadi, Rudiana, dan Badruzaman (2019), good corporate governance mempunyai lima macam tujuan utama. Kelima tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham.
  2. Melindungi hak dan kepentingan para anggota the stakeholders nonpemegang
    saham.
  3. Meningkatkan nilai perusahaan dan pemegang saham.
  4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dewan pengurus atau board of
    directors dan manajemen perusahaan, dan
  5. Meningkatkan mutu hubungan board of directors dengan manajemen senior
    perusahaan.

Dalam meningkatkan nilai-nilai tata kelola perusahaan, perseroan menggunakan pendekatan berupa keyakinan yang kuat akan manfaat dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Berdasarkan keyakinan yang kuat, maka akan tumbuh semangat yang tinggi untuk menerapkannya sesuai standar internasional. Guna memastikan bahwa tata kelola perusahaan diterapkan secara konsisten di seluruh lini dan unit organisasi, perseroan menyusun berbagai acuan sebagai pedoman bagi seluruh karyawan. Selain acuan yang disusun sendiri, perseroan juga mengadopsi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal penerapan prinsip GCG harus disadari bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik hanya akan efektif dengan adanya asas kepatuhan dalam kegiatan bisnis sehari-hari, terlebih dahulu diterapkan oleh jajaran manjemen dan kemudian diikuti oleh segenap karyawan. Melalui penerapan yang konsisten, tegas dan berkesinambungan dari seluruh pelaku bisnis.

Ruang Lingkup Corporate Governance

Pedoman corporate governance disusun sebagai pedoman dan untuk memberikan arahan dalam pengelolaan perusahaan, kepada:

  1. Pemegang saham, dewan komisaris, direksi
  2. Komite penunjang dewan komisaris, sekretaris perusahaan dan audit internal dan
  3. Para pemangku Kepentingan.

 

Sumber

Effendi, M. A. 2016. The Power Of Good Corporate Governance Teori dan Implmentasi. Jakarta: Selemba Empat.

Kusmayadi., D. Rudiana., dan J. Badruzaman. 2019. Good Corporate Governance : LPPM Universitas Siliwangi.

 

Pemusatan Data

Pendahuluan

Selain menyajikan data dalam tabel maupun diagram, masih diperlukan ukuran-ukuran yang dapat mewakili suatu kumpulan data yaitu Ukuran Pemusatan. Ukuran pemusatan data ini dipergunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari suatu persoalan yang terhimpun dalam sekumpulan data. Ukuran ini sering sekali dijadikan penilaian dan pengambilan keputusan, sehingga keberadaan ukuran pemusatan dapat dikatakan sangat berarti dalam melakukan analisis data. Ukuran yang tergolog ke dalam ukuran pemusatan adalah : rata-rata, median dan modus yang akan dibahas lebih lanjut sub topik selanjutnya.

Rata-rata Hitung

Rata-rata merupakan pusat massa dari suatu data sehingga simpangan (deviasi) kiri akan sama besar dengan simpangan kanannya.

Median

Median adalah suatu nilai yang membagi data yang telah diurutkan menjadi dua bagian yang sama banyak. Medianterbagi dalam dua kelompok yaitu: data yang tidak dikelompok dan yang kedua adalah data yang dikelompokkan.

Data yang tidak dikelompokkan

  • Bila jumlah observasi ganjil, maka median adalah nilai observasi dari urutan nilai observasi kecil ke besar.
  • Bila jumlah observasi genap, maka median adalah diantara observasi atau diambil rata-rata,

Data yang dikelompokkan

  • Md = L + {((n/2 -Cf)/f)×i}

Modus

Modus merupakan nilai yang paling sering muncul (frekuensi terbesar) dari seperangkat data atau observasi. Mencerminkan yang paling tipikal atau kasus yang paling umum. Kalau kita ingin segera mengetahui nilai pemusatan, maka kita menghitung modus. Modus juga dibagi dua kelompok yaitu: data yang tidak dikelompok dan yang kedua adalah data yang dikelompokkan.

Data yang tidak dikelompokkan

Modus (crude mode) = nilai yang paling sering muncul

Contoh : 1, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 6, 7
M0 = 5

Data yang dikelompokkan

Modus = titik tengah dari kelas interval yang memiliki frekwensi terbesar.

Mo = L + {(d_1/(d_1+ d_2 ))×i}

 

Tata Kelola Perusahaan

PENDAHULUAN

Kinerja perusahaan adalah salah satu indikator yang dinilai penting oleh para pemangku kepentingan perusahaan dalam melihat kondisi suatu perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan yang merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan
suatu perusahaan dapat dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui juga mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan (Dwi Ermayanti, 2009).

Menurut Izati & Margaretha (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan antara lain leverage, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, risiko, pajak, aset berwujud, likuiditas, dan tata kelola perusahaan dan berbagai faktor lainnya.
Akan tetapi, salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi kinerja perusahaan, yaitu corporate governance atau tata kelola perusahaan. Tata Kelola Perusahaan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan (Suryanto, 2019). Penerapan Tata Kelola Perusahaan menjadi faktor penentu yang strategis bagi perusahaan agar dapat senantiasa meningkatkan nilai serta memelihara proses pertumbuhan yang berkelanjutan.

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)  merupakan langkah awal dalam meningkatkan performa, kinerja dan reputasi  perusahan.

Sumber
  1. Ermayanti, Dwi, (2009). Kinerja Keuangan Perusahaan. (www.wordpress.com)
  2. Izati, C., & Margaretha, F. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Basic Industry And Chemicals Di Indonesia. e- Journal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Volume. 1 Nomor. 2 September 2014 Hal. 21-43. ISSN : 2339-0824
  3. Suprayitno, et al. (2008). Good Corporate Governance sebagai Budaya. Jakarta: The Indonesian Institute for Corporate Governance.

Pengertian Statistik dan Penggunaannya

PENGERTIAN STATISTIK

Sering kali kita dihadapkan dalam pengambilan keputusan, dari yang paling sederhana ke yang lebih rumit. Pengambilan keputusan hendaknya didasarkan atas informasi-informasi yang kita terima dan disesuaikan dengan norma-norma yang berlaku. Ketika kita menghadapi keputusan-keputusan yang lebih rumit, informasi dan norma saja mungkin kurang memadai. Diperlukan alat bantu lain. Di sinilah ilmu statistika dapat dipergunakan untuk menentukan keputusan mana yang paling baik di antara banyak pilihan keputusan berdasarkan data-data statistik.

Statistik adalah sekempulan fakta yang berbentuk angka yang disusun dalam table atau daftar yang menggambarkan suatu persoalan Subana, dkk., (2000). Sedangkan menurut Heryanto, dkk., (2007) Statistik adalah kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah tersebut. Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa Latin), state (bahasa Inggris), staat (bahasa Belanda), yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Negara. Pada mulanya, kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan yang mempunyai arti penting dan berguna bagi suatu Negara (Sudijono, 2005).

KATEGORI STATISTIK

Ilmu statistika dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial (induktif). Statistika deskriptif inilah yang paling umum kita jumpai dan digunakan; tidak hanya untuk kepentingan ilmiah, tetapi juga pada tulisan-tulisan jurnalistik yang biasanya terdapat di koran dan majalah. Penggambaran paling umum dari statistika deskriptif ini dapat Anda lihat dalam bentuk tabel, gambar, dan grafik yang sering digunakan sebagai pendukung suatu pendapat atau opini yang diutarakan. Sedangkan Statistika Inferensial atau induktif: Bagaimana mengevaluasi data dan menarik kesimpulan (berkaitan dengan pengujian hipotesis dan estimasi parameter). Pengukuran inferensial melibatkan investigasi sepotong informasi untuk memperkirakan atau menarik kesimpulan tentang keseluruhan informasi. Tujuan statistik induktif atau inferensial adalah untuk menarik kesimpulan.

JENIS DATA STATISTIK

  1. Data Kuantitatif. Data yang disajikan dalam bentuk numerik disebut data kuantitatif. Contohnya termasuk pendapatan masyarakat dan tingkat kelahiran.
  2. Data kualitatif adalah informasi yang disajikan dengan kata-kata yang bermakna. Ambil contoh, persepsi siswa tentang literasi keuangan dan literasi ekonomi.

Sumber data terbagi dua katregori:

  • Data primer diambil langsung dari individu atau kelompok yang mempelajari subjek. Contoh: Wawancara tatap muka dengan mahasiswa tentang rencana mereka untuk menjadi pengusaha.
  • Data sekunder adalah informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari subyek penelitian. Peneliti menggunakan berbagai metode komersial dan non-komersial untuk mendapatkan data yang tersedia yang dikumpulkan oleh pihak ketiga. Misalnya, peneliti menggunakan statistik hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal atau artikel.
SKALA PENGUKURAN

Rasio ini dapat dilihat sebagai perbandingan antara item dari kategori nilai yang berbeda. Oleh karena itu, skala disini mengacu pada variabel. Pada saat yang sama, kita dapat menggunakan pengukuran sebagai dasar metode ilmiah apa pun. Skala dapat kita anggap sebagai salah satu bentuk akord yang berfungsi sebagai acuan untuk menentukan nilai alat ukur, sehingga ketika kita menggunakan alat ukur selalu menghasilkan data yang sama baik menurut definisi skala maupun alat ukur. Ada empat skala yang diterima secara umum dalam statistik: skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Skala pengukuran penting karena menentukan uji statistik mana yang digunakan (Nuryadi et al., 2017; Prasetyo, 2018).

 

Sumber

  1. Heryanto, N. Dan Hamid, H.M.A. 2007. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.
  2. Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M. (2017). Buku Ajar Dasar-dasar Statistik Penelitian.
  3. Prasetyo, B. (2018). Pengantar Statistik Sosial. Penerbit Universitas Terbuka. Banten, 1–25.
  4. Subana, dkk. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.
  5. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja
    Grafindo Persada.

Pengantar Statistik

PENDAHULUAN

Statistika sudah ada sejak adanya peradaban manusia. Sebelum Masehi, negara-negara seperti Mesopotamia (Babel), Mesir, dan Cina mengumpulkan statistik untuk
memperkirakan berapa banyak pajak yang harus dibayar setiap orang, berapa banyak hasil pertanian yang dapat dihasilkannya, dan sebagainya. Ketika kita membaca surat kabar atau artikel, baik yang ilmiah maupun tidak terlalu ilmiah, sering kali penggunaan angka-angka statistik tidak terhindarkan. Tanpa disadari, hal ini telah menjadikan kita lebih familier dengan ilmu statistika itu sendiri. Sebagai mahasiswa ilmu ekonomi, Anda tentu tidak hanya diharapkan mampu membaca angka-angka atau laporan-laporan statistik dengan benar. Anda pada akhirnya diharapkan mampu mengolah dan menyajikan laporan statistik secara benar dan akurat. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat banyak sekali informasi, sebagian benar, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan sebagian lainnya tidak. Mengambil kesimpulan atau bahkan keputusan hanya berdasarkan kira-kira saja tentu bukan suatu langkah yang tepat secara ilmiah.

Ilmu statistika menyediakan banyak metode yang dapat membantu kita dalam menentukan pilihan-pilihan kesimpulan atau keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Statistika dimulai dengan pengumpulan dan penyajian data dan berkembang pesat dengan penemuan teori probabilitas dan teori keputusan, yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikannya valid di semua bidang, termasuk manajemen, teknik, Ekonomi, Ilmu Politik, dan Ilmu Sosial. Statistika memasuki bidang pengambilan keputusan pada 1950-an melalui generalisasi dan prediksi variabel risiko dan ketidakpastian. Statistik memiliki kelebihan dan berhubungan langsung dengan banyak aspek kehidupan manusia. Jadi apa sebenarnya arti statistika ini? Perbedaan harus dibuat antara statistika dan istilah statistik yang akan kita bahas ditopik selanjutnya secara lebih mendalam.